Prinsip cetak ofset yang dimaksud adalah
cetak ofset basah, yang mengembangkan prinsip cetak datar (direct printing),
yaitu adanya tolak-menolak antara air dan tinta. Pengalihan tintanya bersifat
tidak langsung, yaitu lapisan tinta pada acuan/pelat akan dialihkan kebahan
cetak dengan melalui media perantara yaitu silinder blanket (silinder kain karet) kejadian pengalihan tinta yang
tidak langsung ini yang menjadi dasar disebut offset. Istilah ofset (dari kata
set off = beralih).
Peralatan cetak ofset dalam proses cetaknya
menggunakan 3 jenis silinder cetak, yaitu silinder Pelat, silinder Kain Karet dan silinder Tekan.
Lapisan tinta yang melekat pada permukaan pelat yang bergambar, pindah ke
permukaan kain karet, baru ke permukaan kertas, dalam proses pencetakan akan
terlihat gambar terbaca/positif pada
pelat, sedangkan pada kain karet gambar menjadi tidak terbaca, kemudian pada
kertas menjadi terbaca, dibuat sedemikian rupa, sehingga pada saat
dilewati rol air bidang tersebut akan bersifat menolak air yang mengakibatkan
gambar tetap kering dan memungkinkan dapat menarik tinta, sifat ini disebut ”Oleophylic”. Sebaliknya bagian pelat yang tidak bergambar, pada
saat dilewati rol air, bidang tersebut akan bersifat menarik air yang
mengakibatkan bidang tersebut selalu lembab dan memungkinkan tinta cetak selalu
ditolak, sifat ini disebut ”Hidrophylic”.
Perbedaan pokok dengan cetak datar adalah
penggunaan pelat logam sebagai pengganti batu dan pemakain tambahan silinder
untuk dipasangi kain karet. Berbeda dengan lithografi/cetak datar, untuk
memindahkan lapisan tinta diperlukan tekanan yang cukup besar, sehingga akan
mempercepat rusaknya gambar pada acuannya.
Unit Penintaan pada
Cetak Ofset
Unit penintaan pada mesin cetak ofset berfungsi
untuk mengubah tinta cetak yang bersifat kaku pada bak tinta menjadi lebih
rendah kekentalannya dan meningkat daya alirnya dari rol ke rol.
·
Jenis
rol-rol tinta
Rol–rol tinta pada unit penintaan dapat
dikelompokkan menjadi
1. Kelompok
Rol Bak tinta
Terdiri dari Bak tinta, Pisau Bak tinta, Rol
Bak tinta dan Rol Jilat tinta.
2. Kelompok
Rol Distribusi tinta
Terdiri dari Rol Distribusi/Rol Pembagi, Rol Pemindah,
Rol Penunggang tinta
3. Rol
Hantar tinta
Terdiri dari 3
atau 4 buah rol form tinta/rol hantar tinta dengan diameter yang berbeda
·
Fungsi
rol-rol tinta
1. Rol
bak tinta
Berfungsi untuk mengatur
pemberian tinta secara teratur dan stabil.
2. Rol
jilat tinta
Bergerak bolak-balik, berfungsi
untuk mengambil tinta dari rol bak tinta dan memindahkan tinta ke rol
distribusi.
3. Rol
distribusi tinta
Selain berputar juga bergerak
ke kiri dan ke kanan, berfungsi untuk membagi, meratakan dan menghaluskan
tinta.
4. Rol
pemberat dan penunggang tinta
Untuk membantu meratakan tinta.
5. Rol
penghubung/rol pemindah tinta
Untuk memindahkan
tinta dari rol distribusi yang satu dengan yang lain
6. Rol
hantar/rol form tinta
Berfungsi untuk menerima tinta
dari rol distribusi dan memberikan tinta ke bagian gambar pada permukaan pelat
cetak
·
Sistem 3 silinder
Sistem 3 silinder
pada unit pencetakan terdiri dari silinder pelat, silinder kain karet dan
silinder tekan pada setiap unitnya.
1. Silinder
pelat
Silinder plat pada unit
pencetakan berfungsi sebagai tempat untuk pemasangan plat yang akan dicetak
2. Silinder
kain karet
Silinder kain karet pada unit
pencetakan berfungsi sebagai tempat pemasangan kain karet.
Pemasangan ketebalan kain
karet dan bantalannya disesuaikan dengan ketentuan mesin cetak.
3. Silinder
tekan
Dilengkapi dengan penjepit yang berfungsi sebagai pembawa kertas yang
dicetak.
Dalam pelaksanaan pencetakan, tinta dari pelat terlebih dahulu
dipindahkan ke kain karet, kemudian dari kain karet dipindahkan ke permukaan kertas kertas.
Jadi kertas
tidak pernah berhubungan dengan pelat cetak karena posisi kertas berada
diantara kain karet dan silinder tekan.
Kemampuan sistem 3 silinder
menghasilkan 1 warna pada setiap unitnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar