Pengertian proses cetak secara fisika adalah suatu gejala koloid yang kompleks, yaitu dengan menggunakan (mencetak) cairan kental (koloid) yang bersifat plastis (tinta cetak) terdapat pemenuhan bahan yang terdiri dari sekumpulan serat (selulosa atau sintetik) pada kecepatan tinggi, dengan tujuan menghasilkan suatu efek optis pada bahan tersebut.
Pengertian dalam sisi produksi adalah proses pengalihan lapisan tinta (cairan kental (koloid) yang bersifat plastis) dari acuan cetak ke bahan cetak melalui pencetakan dengan menggunakan tekanan dan kecepatan tertentu, dengan tujuan menghasilkan suatu efek optis (gambar cetak) pada bahan tersebut.
Alih
tinta pada proses cetak sangat menentukan mutu cetak secara keseluruhan
sehingga kondisi tinta sangat penting. Kondisi pengalihan tinta pada proses
cetak sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
A.
Ketebalan lapisan tinta pada permukaan bahan cetak.
Banyaknya
tinta yang dialihkan ke permukaan bahan cetak tergantung ketebalan lapisan
tinta pada acuan cetak. Semakin tebal lapisan tinta pada acuan maka semakin baik pengalihannya ke bahan cetak, karena hubungan/kontak antara kedua permukaan itu terjadi dengan semakin baik jika lapisan tinta yang ada pada acuan semakin dipertebal.
B. Tingkat
kehalusan permukaan kertas.
Permukaan
bahan cetak yang lebih halus/rata akan menghasilkan hubungan dengan acuan cetak
berlangsung lebih sempurna sehingga dengan lapisan tinta yang lebih tipis
seluruh permukaan bahan cetak tertutup lapisan tinta.
C.
Sifat adhesi permukaan bahan cetak.
Hubungan permukaan kertas dengan tinta
cetak lebih banyak ditentukan oleh kertas. Pada permukaan kertas yang diberi
lapisan tertentu tidak menghasilkan cetakan yang rata walaupun dicetak dengan
lapisan tinta yang tebal.
Adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul dari dua
jenis benda. Selain itu kita mengenal gaya kohesi, yaitu gaya tarik menarik
antara molekul dalam satu jenis benda. Adhesi diantara 2 jenis benda hanya bisa
terjadi jika gaya kohesi dalam dua benda itu lebih kecil gaya adhesinya. Dalam
hubungan antara permukaan bahan cetak (padat) dengan tinta cetak (cair), maka
jika gaya adhesi > kohesi, tinta cetak dapat membasahi dengan baik permukaan
bahan cetak tersebut. Dan sebaliknya jika gaya adhesi < kohesi maka
permukaan bahan cetak akan sulit untuk dibasahi oleh tinta cetak.
D. Tekanan
cetak.
Tekanan yang digunakan pada proses cetak mempunyai pengaruh langsung terhadap pengalihan tinta karena menyebabkan semakin baiknya hubungan atau kontak diantara acuan dan bahan cetak. Semakin
besar tekanan cetak yang digunakan, semakin banyak jumlah tinta yang
dihasilkan.
E. Kecepatan
cetak
Jika kecepatan cetak diperbesar maka tinta yang dialihkan dari acuan menjadi berkurang. Waktu
untuk berhubungan antara acuan cetak dengan bahan cetak semakin singkat
sehingga lapisan tinta yang dialihkan dari acuan cetak ke bahan cetak akan
berkurang/lebih tipis.
F.
Sifat alir tinta cetak (reologi).
Pada proses cetak, sifat alir tinta cetak
dapat berubah karena tekanan dan kecepatan seperti yang sudah dibahas faktor-faktor diatas. Dan sifat alir tinta cetak dapat dipengaruhi oleh suhu ruang. Pada suhu yang naik (tinggi), makam kekentalan cairan (tinta) akan turun (semakin encer).
sumber : modul (politeknik negeri jakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar