Proses cetak merupakan inti dari proses produksi grafika, karena proses produksi dalam industri grafika dilakukan pada proses cetak. Mutu dan jumlah (kualitas dan kuantitas) dari hasil produksi cetak sebagian besar ditentukan dalam proses cetak. Jika terjadi penyimpangan mutu dan jumlah pada hasil cetak maka kerugian terbesar hanya dapat terjadi dalam proses cetak. Oleh karena itu proses cetak merupakan bagian produksi yang penting untuk diperhatikan dan dikendalikan.
Proses cetak pada dasarnya terdiri dari beberapa kejadian yang berurutan dan setiap kejadian tersebut mempengaruhi hasil akhir.
Proses cetak pada dasarnya terdiri dari beberapa kejadian yang berurutan dan setiap kejadian tersebut mempengaruhi hasil akhir.
Urutan kejadian tersebut diantaranya :
1. Kejadian awal meliputi :
· Acuan
cetak mendapat tinta dari unit penintaan (dengan tebal lapisan tinta tertentu).
· Bahan
cetak atau kertas bergerak dan bersinggungan dengan acuan cetak yang membawa
lapisan tinta.
2. Kejadian utama meliputi :
· Tekanan
cetak, hubungan atau kontak akan terjadi karena adanya tenaga yang digunakan
untuk
menekan kedua permukaan tersebut.
· Kecepatan
cetak, hubungan atau kontak yang terjadi dalam waktu yang relative sangat
singkat.
· Set
off, akibat adanya kedua kejadian tersebut maka tinta tersebut beralih ke
permukaan bahan
cetak.
3. Kejadian akhir meliputi :
· Pada
saat kejadian ada gejala pembelahan lapisan tinta.
· Sebagian
lapisan tinta beralih ke permukaan kertas.
· Sebagian
lapisan tinta tinggal pada permukaan acuan cetak.
Dalam proses cetak ketiga kejadian tersebut berlangsung secara berurutan,
sistematik pada kecepatan yang relatif tinggi. Kejadian utama adalah faktor
yang paling penting, karena pada saat berlangsungnya kejadian tersebut, ada dua
hal yang terjadi secara bersamaan yaitu :
· Pengalihan
lapisan tinta dari acuan ke atas permukaan kertas.
· Penyerapan
terhadap sebagian kecil lapisan tinta pada permukaan kertas.
Keterangan :
Penyerapan
lapisan tinta hanya terjadi pada kertas yang berpori, sedangkan pada kertas
yang tidak berpori sifat adhesi menggantikan proses penyerapan tinta.
sumber : modul (politeknik negeri jakarta)
sumber : modul (politeknik negeri jakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar